Tidak seperti kawan kuliah lain yg mengambil jurusan keguruan karena notabene background orangtua mereka adalah guru, aku yg anak seorang petani juga mengambil keguruan karena aku berpikir hanya itu yg aku bisa dan mampu (sempit sekali memang) karena tidak ada teman diskusi masalah jurusan perkuliahan ku ambil saja yg sekiranya aku mampu.
Kuliah 4 tahun aku lakoni dengan tak banyak prestasi membanggakan, ya aku hanya mahasiswa biasa saja. Kuliah sembari mengambil beberapa les private untuk tambahan uang jajan karena uang saku dari orangtua tak cukup bila untuk main kesana kemari jadi aku memutuskan kuliah sambil kerja dan pacaran 😂😂😂
Orangtua pacarku saat itu 22nya guru, ibunya seorang kepala sekolah dan itu membuatku semakin termotivasi untuk menjadi kepala sekolah. Ketika pacarku saat itu lulus dia mengambil pekerjaan sebagai sukarelawan di sebuah sekolah di tempat asalnya, dan aku masih melanjutkan kuliahku tentu saja masih sambil bekerja. Tak banyak hal yg bisa aku lakukan, setelah aku lulus aku masih stay di perantauan sambil menunggu pacarku yg mengapel beda kota, dari 2 minggu sekali jadi sebulan sekali lalu jadi 2 bulan sekali yaa semakin lama semakin jarang bertemu. Aku masih bekerja pada sebuah lembaga terkenal di perantauan dan pacarku saat itu masih tetap menjadi sukarelawan di sebuah sekolah, tak pernah ada keseriusan, komunikasi jarang akhirnya aku lelah dan memutuskan untuk kembali ke tanah kelahiran. Aku juga belum memikirkan rencana menikah karena pekerjaan tetap saja belum aku dapatkan, aku pulang tanah kelahiran dan langsung bekerja di perusahaan swasta saat itu, bukan mengajar disekolahan karena gaji disekolah benar2 tidak mencukupi kebutuhanku dan aku sudah tidak mau lagi membebani orangtuaku. Tidak ada pilihan lain hanya itu yg bisa aku jalani saat itu karena orangtuaku juga sakit2an saat itu. Gaji di perusahaan swasta mencukupi segala kebutuhanku, aku bisa memberikan sebagian kepada orangtua bisa membayar kos bisa membeli apapun yg aku mau.
Bukan aku melupakan cita2ku aku tetap mengejarnya dengan mengikuti beberapa kali tes untuk menjadi pegawai pemerintah tapi kebanyakan gagal yg aku dapatkan, lelah sangat lelah. Kabar pacarku ntahlah aku sudah terlalu muak dengannya karena komunikasi kami terlampau jarang, dan aku merasa aku terlalu banyak mengalah dan memaafkan hingga lelah itu tiba di penghujung jalan.
Aku minta break pada sebuah hubungan yg sudah kujalani hampir 5th lamanya
Aku bertemu dengan berbagai macam jenis pria ditempat kerjaku, beberapa mendekat secara bersamaan dan yaah kujadikan ajang penemuan jatidiri atas keputusanku yg sudah aku bulatkan. Aku belum berencana putus dengan pacarku saat itu karena aku butuh waktu untuk berpikir, sangat melelahkan menjalani hubungan yg sepertinya hanya aku yg berusaha mempertahankan. Aku bertemu suami sekarang juga ditempat kerja, aku tak menyangka karena dia termasuk lelaki paling menonjol secara fisik ditempat kerja, belum pernah pacaran, dan masih sangat muda, terpaut 2th lebih muda dariku. Kami dekat sebagai rekan kerja, sering nongkrong dengan teman2 lain nya dan yahh liburan bareng dengan teman yg lain juga. Tapi semakin lama ntah kenapa kok jadi semakin sering keluar hanya berdua saja, ketika dia mulai dekat pacarku tiba2 menghubungi dan meminta putus. Yaa dia yg minta putus lebih dulu bukan aku, sakit ya sakit hanya beberapa waktu berlalu karena kesibukan ku ditempat kerja juga suamiku ini yg selalu menemani rasa itu sirna begitu saja. Lanjut part 2 rasanya sudah lelah menulis nya di jam 01.14 dini hari bhay
No comments:
Post a Comment
Berkomentar lah dengan bijak.